Minggu, 13 Desember 2009

Mendengkur Kuatkan Jantung dan Otak


MENDENGKUR telah lama diyakini berbahaya bagi kesehatan. Selama bertahun-tahun, mendengkur yang diikuti dengan henti nafas (sleep apnea) telah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, stroke, serangan jantung serta peningkatan risiko kecelakaan mobil dan kecelakaan kerja. Tapi, sebuah studi terbaru mengklaim bahwa mendengkur justru bisa memperpanjang angka harapan hidup. Temuan kontroversial ini berasal dari studi yang dilakukan para peneliti dari Israel.

Studi yang melibatkan 600 partisipan berusia di atas 65 ini menemukan, risiko kematian dini pada orang-orang dengan sleep apnea tingkat sedang 50 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak memiliki sejarah sleep apnea.

Selain itu, studi juga menunjukkan, risiko kematian dini pada mereka yang menderita sleep apnea parah setara dengan kelompok pengontrol yang sehat.

Apa penyebab dibaliknya? Perhentian suplai oksigen dan darah ke organ yang berlangsung secara konstan (akibat henti nafas), terang peneliti, menguatkan jantung dan otak. Artinya, jika terjadi serangan jantung atau stroke, maka tubuh bisa menanganinya dengan lebih baik.

Menurut peneliti, cara menangani kondisi ini pada orang lanjut usia perlu diperiksa kembali.

Tangani dengkuran berat

Sleep apnea bisa menyebabkan saluran udara di tenggorokan jatuh, sehingga mengentikan suplai udara selama sekitar 10 detik. Sebagian besar perhentian ini, menurut peneliti, terjadi di malam hari. Akan tetapi, orang jarang mengingatnya karena mereka hanya terbangun selama beberapa detik saat terjadi henti nafas.

Bunyi dengkuran, terang peneliti, diproduksi ketika otot-otot di hidung, mulut dan tenggorokan rileks saat tidur. Masalah dengkuran ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk posisi tidur, kelebihan berat badan, hidung tersumbat, serta postur fisik seperti langit-langit lunak yang besar atau uvula (jaringan yang menggantung di belakang mulut) panjang.

Selain itu, alkohol juga bisa memperburuk dengkuran. Alkohol akan menyebar ke seluruh area tubuh dan memperlambat respon otak, menyebabkan otot-otot lebih rileks dibandingkan normal. Tambahan relaksasi terhadap otot ini akan menyebabkan oropharynx jatuh dan memicu dengkuran.

Apakah mendengkur harus dibiarkan saja? Ketua Sleep Research Centre di Loughborough University Professor Jim Horne, seperti dikutip situs dailymail mengatakan, "Dengkuran berat lebih baik ditangani daripada dibiarkan meskipun dianggap bisa memperpanjang hidup." (OL-08)


Sumber :

Ikarowina Tarigan

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/12/13/1922/2/Mendengkur-Kuatkan-Jantung-dan-Otak

13 Desember 2009

Sumber Gambar:

http://digitalinfosolution.com/wp-content/uploads/2008/10/snoring.jpg


Selasa, 22 September 2009

Matikan Lampu Saat Tidur Meningkatkan Kesehatan Tubuh


Malam yang gelap diam-diam berkolaborasi dengan tubuh.Hanya dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh menghasilkan Melantonin, salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat. di malam Hari – sekecil apapun sinarnya menyebabkan Produksi hormon melantonin terhenti.

selain menghemat energi, dengan mematikan lampu ketika tidur merupakan cara alami untuk meningkatkan kesehatan tubuh

Biolog Joan Roberts menemukan rahasia ini setelah melakukan percobaan pada hewan. Ketika hewan diberi cahaya buatan pada malam Hari, melantoninnya menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah. Rupanya, cahaya Lampu – seperti juga TV – menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Oleh Karena itu, selain menghemat energi, dengan mematikan lampu ketika tidur merupakan cara alami untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

Jenis-jenis gangguan tidur yang dapat dialami oleh siapa saja antara lain adalah:

  • Jet-lag. Adanya perubahan waktu antara siang dan malam yang mendadak akibat perjalanan dengan pesawat terbang. Ini bisa mengganggu irama sirkadian tubuh manusia.
  • Kafein, nikotin, alkohol. Kafein nikotin yang terlampau banyak dapat menimbulkan kesulitan untuk tidur. Kondisi ini sering dialami oleh peminum kopi, perokok, dan pencandu alkohol.
  • Faktor lingkungan. Dentuman suara musik yang keras, suara pabrik yang berisik, tidur dengan lampu yang menyala terang, akan menyebabkan tidur seseorang menjadi terganggu.


Sementara itu, penyebab gangguan tidur pada perempuan adalah:

  • Stres psikis. Ada anggota keluarga yang meninggal dunia, menghadapi ujian, kecelakaan lalu lintas, putus cinta. Secara statistik, 34% kaum perempuan sering mengalami hal ini dibanding 22% pada laki-laki. Kemungkinan karena perempuan lebih sensitif.
  • Gangguan mitra tidur. Kurang lebih 17% perempuan mengeluh sulit tidur karena mitra tidurnya memiliki kebiasaan mendengkur dan hanya 5% laki-laki mengeluhkan penyebab serupa.
  • Pekerja malam, perawat rumah sakit, penjaga malam, buruh pabrik. Mereka yang bekerja pada malam Hari ternyata lebih sering mengalami gangguan tidur. Para perempuan pekerja malam ini lebih sering pula mengalami gangguan siklus haid, dan sukar untuk hamil.
  • Terkait dengan haid. Hormon progesteron bersifat menimbulkan rasa tenang dan rasa kantuk. Hormon progesteron akan meningkat pada masa ovulasi, yaitu kurang lebih pada Hari 12-14 dari siklus haid. Beberapa perempuan akan mengalami rasa lemas dan rasa kantuk yang berlebihan. Gangguan tidur mulai terjadi ketika hormon progesteron ini mulai menurun, yaitu beberapa Hari menjelang datangnya haid (Hari 22-28 dari siklus haid). Perempuan akan lebih sering terbangun, tidur kurang nyenyak, atau terbangun dengan perasaan yang tidak segar.
  • Terkait dengan hamil. Pada masa hamil juga terjadi perubahan-perubahan yang dapat mengganggu tidur. Pada kehamilan 1-3 bulan, hormon progesteron mulai meningkat, menimbulkan rasa kantuk pada beberapa perempuan. Rahim yang membesar mulai mendesak kandung kemih, sehingga perempuan hamil sering terbangun beberapa kali untuk berkemih. Pada kehamilan 4-6 bulan, hormon progesteron mulai stabil. Rahim sudah tidak lagi mendesak kandung kemih. Perempuan hamil akan merasakan masa-masa tidur yang paling nikmat. Hampir tidak Ada gangguan tidur pada usia kehamilan ini. Pada kehamilan 7-9 bulan, mulai terjadi gangguan tidur. Adanya rasa panas di daerah dada, rasa gerah, hidung yang tersumbat, kram pada tungkai bawah, lebih sering berkemih akan mengganggu kualitas dan kuantitas tidur perempuan hamil. Sekitar 97% perempuan akan lebih sering terbangun tengah malam dan sukar untuk tidur kembali. 30% perempuan yang tidak pernah mendengkur akan tidur dengan mendengkur.
  • Masa menopause. Produksi hormon estrogen mulai menurun, membuat 30%-40% perempuan lebih sering terbangun di tengah malam karena keringat yang banyak, rasa jantung berdebar, atau timbul keluhan rasa panas di dada dan kepala.


Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur antara lain adalah:

1. Hindari makanan berkadar gula tinggi (madu, sirop), mengandung kafein (kopi, cokelat, the), rokok, atau alkohol, menjelang waktu tidur.

2. Tidur dan bangun pada waktu yang teratur setiap Hari.

3. Gunakan tempat tidur hanya untuk hubungan intim dan tidur. Tidak untuk kegiatan lain seperti belajar, bekerja, membaca, senam, dan sebagainya.

4. Olahraga yang teratur akan membuat tidur menjadi lebih nyenyak dan nyaman. Demikian pula bagi perempuan hamil, olahraga dapat mengurangi kejadian kram di tungkai bawah.

5. Biasakan tidur dalam suasana gelap tanpa lampu menyala.

6. Shalat/Berdoa.

7. Jangan gunakan obat tidur karena dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan ingatan, kurang waspada, sering ngompol dan sakit kepala.

8. Konsultasi ke dokter, mungkin dokter perlu memberikan nasihat atau obat-obat tertentu seperti melatonin, hormon estrogen, dan sebagainya. (aa/kubera)

- 8 September 2009


Sumber :

http://www.voa-islam.com/muslimah/health/2009/09/08/1045/matikan-lampu-saat-tidur-meningkatkan-kesehatan-tubuh/

23 September 2009

Sumber :

http://www.lifeclever.com/wp-content/uploads//2008/05/nap-450x358.jpg

Tidur Lelap, Kulit Sehat

Pernahkah mengalami saat bangun tidur, mata Anda tampak sembab dan kulit terlihat kusam? Itu artinya Anda kurang tidur. Perlu diketahui, selain asupan nutrisi dari dalam dan luar tubuh, kualitas tidur juga bisa mempengaruhi kondisi kesehatan dan keindahan kulit kita.

Berikut 5 tips yang bisa diikuti untuk mendapatkan kulit yang tetap terlihat indah saat bangun tidur.

1. Disiplin
Kalau Anda terbiasa tidur pada pukul 22.00 dan bangun pada pukul 05.00, usahakanlah agar jam tidur tersebut tak berubah. Tidak perlu mengganti jam tidur yang kurang pada saat akhir pekan.

2. Aromaterapi
Menginjak usia pertengahan, susah tidur adalah hal yang wajar. Coba semprotkan atau nyalakan lilin beraroma lavender, yang memiliki aroma sangat menenangkan dan bisa mengatasi insomnia.

3. Krim malam
Jangan malas untuk mengaplikasikan krim malam sesaat sebelum beranjak ke tempat tidur. Kulit yang terasa kering, bisa membuat tidur Anda kurang nyaman. Cobalah Oriflame Lift Expert Ultra-Firming Night Cream. Krim yang menggunakan teknologi Bio Spring ini memiliki tekstur lembut, serta mampu membantu mengencangkan serta menyehatkan kulit.

4. Menu makan
Sering merasa lapar saat malam hari? Pilihlah makanan kaya karbohidrat, seperti roti bakar atau crackers. Makanan sejenis ini dipercaya memiliki kandungan serotonin yang bisa membantu Anda semakin rileks. Hindari mengonsumsi makanan berat, setidaknya 2 jam sebelum tidur.

5. Kamar yang nyaman
Buat kamar tidur Anda senyaman mungkin. Usahakan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun selain tidur di kamar tersebut.


- 5 September 2009

Sumber :

http://female.kompas.com/read/xml/2009/09/05/2153592/tidur.lelap.kulit.sehat

23 September 2009

Tidur Teratur Dapat Menurunkan Berat Badan

Beberapa penelitian menujukkan ada hubungan antara kebiasaan tidur dengan berat badan. Tidur teratur tidak hanya bisa membuat tubuh Anda segar tetapi juga bisa menstabilkan dan bisa menurunkan berat badan Anda.
Seseorang yang tidak tidur dengan cukup memiliki risiko besar terkena obesitas atau kelebihan berat badan. Hal itu sangat terlihat pada anak-anak dan orang tua. Penyebabnya adalah saat kurang tidur tubuh akan memproduksi hormon leptin dan ghrelin yang memicu rasa lapar. Rasa lapar itulah yang memicu seseorang untuk mengudap makanan lebih dari biasanya.

Dua hormon tersebut memang membuat lebih rasa lapar seseorang yang kurang tidur akan lebih terasa dari biasanya. Tentu saja hal itu membuat makan lebih banyak dan berpengaruh pada bertambahnya berat badan. Penyebab lainnya adalah seseorang yang kurang tidur cenderung selalu merasa lemas dan membuatnya kurang bergerak dan berolahraga. Dengan banyaknya asupan makanan tanpa diimbangi dengan olahraga, berat badan pun makin lama makin bertambah.

Agar berat badan Anda tidak semakin bertambah karena kurang tidur sebaiknya selalu tidur antara tujuh hingga sembilan jam setiap hari. Tidur dan bangunlah pada jam yang sama setiap harinya. Dengan begitu tidur Anda lebih teratur dan berkualitas.

Hindari atau kurangi konsumsi kafein karena bisa membuat Anda sulit tidur. Selain itu, kafein juga bisa memicu maag yang membuat Anda sulit tidur. Olahragalah secara teratur tetapi jangan sebelum tidur. Olahraga akan membuat temperatur tubuh meningkat dan membuat Anda sulit tidur. Buatlah suasana kamar dengan pencahayaan yang nyaman dan jangan meletakkan televisi dalam kamar.

Jika selama ini Anda selalu berolahraga dan diet tetapi berat badan tetap naik mungkin karena waktu tidur yang kurang. Aturlah jadwal Anda dengan baik agar bisa tidur cukup dan berat badan tetap stabil.


Sumber:

kosmo.vivanews.com, dalam :

http://mutiarabhuana.com/2009/08/31/tidur-teratur-dapat-menurunkan-berat-badan/

23 September 2009

Lima Mitos yang Salah Seputar Tidur

DURASI tidur seringkali menjadi perdebatan yang membingungkan. Ada yang menyatakan kebutuhan tidur akan cukup jika tercukupi 8 jam. Tetapi, ada juga studi yang mengklaim kalau tidur berlebih justru buruk bagi kesehatan. Tak heran jika seseorang begadang semalam suntuk merasa perlu melakukan balas dendam dengan tidur hampir sehari penuh. Pernyataan dan kondisi manakah yang paling tepat? Berikut beberapa mitos dan fakta seputar tidur yang bisa membantu Anda mendapakan pemahaman yang tepat.

1. Untuk mendapatkan performa terbaik, Anda perlu tidur 8 jam

Menurut Joyce Walsleben, co-author A Woman's Guide to Sleep, tidak ada hal yang istimewa dengan angka delapan. Semua orang, terang dia, mempunyai kebutuhan tidur berbeda. Anda bisa mengukur sendiri apakah tidur Anda cukup atau tidak."Jika Anda tidak mengantuk pada situasi yang membosankan di siang hari, berarti tidur Anda cukup."

2. Jika Anda bisa, semakin banyak tidur semakin baik

Beberapa studi telah menemukan, mereka yang tidur lebih dari 8 jam semalam meninggal lebih muda dibandingkan mereka yang tidur antara 6 dan 8 jam. Tetapi, terang Najib Ayas, M.D., MPH, assistant professor of medicine dari University of British Columbia, para ilmuwan belum menemukan apakah tidur lebih lama merupakan penyebab dari buruknya kesehatan atau merupakan gejala dari gangguan kesehatan. Mereka yang tidur lama mungkin menderita gangguan seperti sleep apnea, depresi, atau diabetes yang tidak terkontrol sehingga mereka menghabiskan waktu lebih lama di tempat tidur.

3. Beberapa orang memiliki performa terbaik hanya dengan tidur 4 jam

Tidur terlalu sedikit buruk bagi kesehatan dan penampilan Anda. Kurang tidur bisa membuat Anda tampil tidak efektif dalam bekerja dan beraktifitas (mengganggu penampilan, proses pengambilan keputusan, dan mengganggu konsentrasi), membuat Anda sakit (dengan cara melemahkan sistem imun), dan memicu berat badan berlebih. Studi yang dilakukan Harvard Nurses' Health menemukan, perempuan yang tidur lima jam atau kurang dalam semalam berisiko 1/3 kali lebih besar mengalami penambahan berat badan sebanyak 16.5 kg atau lebih dalam kurun waktu 16 tahun dibandingkan perempuan yang tidur 7 jam.

Selain itu, tidur terlalu sedikit dan kurang dari 6 jam dinyatakan sama berbahayanya dengan tidur terlalu lama. Tidur terlalu sedikit bisa meningkatkan risiko gangguan jantung dan kematian. Selain itu akan membuat Anda kelelahan. Menurut Joyce Walsleben, bangun selama 18 jam dalam sehari akan membuat performa Anda setara dengan mereka yang sedang mabuk.

4. Terbangun di tengah malam akan membuat Anda kelelahan sepanjang hari

Menurut peneliti dari National Institute of Mental Health Thomas Wehr, M.D., hal ini bisa dipicu oleh siklus alami tubuh. Menurut dia, banyak hewan tidur dengan cara ini. Ada juga indikasi kalau nenek moyang kita juga melakukan hal yang sama. Dalam studinya, dia meminta 15 partisipan untuk tidur tanpa penerangan tambahan selama beberapa minggu. Mereka tidur selama 3-5 jam, kemudian terbangun selama 1-2 jam, kemudian tidur lagi selama 4 jam atau lebih."Mereka mengatakan tidak pernah merasa nyaman dan cukup istirahat."

5. Anda perlu obat yang diresepkan jika menderita insomnia setiap malam

Obat tidur didisain untuk ganguan tidur jangka pendek, misalnya akibat stres karena sebab tertentu, misalnya; karena bertengkar dengan pasangan, tidak mempunyai cukup uang untuk hang out. Penderita gangguan tidur jangka panjang akan lebih diuntungkan jika melakukan cognitive behavioral therapy. Melalui terapis akan melatih kembali persepsi Anda mengenai tidur dan mempelajari kebiasaan-kebiasaan tidur yang baik, seperti tidur pada jam yang sama setiap malam, menghindari TV dan komputer sebelum tidur, menghindari kafein paling tidak 6 jam sebelum tidur, serta perubahan gaya hidup lainnya.

Menurut National Institutes of Health, terapi ini bisa mengatasi insomnia kronis sama efektifnya dengan penggunaan obat tidur yang diresepkan untuk mengatasi gangguan tidur jangka pendek."Setengah dari pasien yang berpikir mereka menderita insomnia ternyata hanya depresi atau cemas," tutur seorang pakar tidur dari University of California di San Diego, Daniel Kripke, M.D. (OL-08)

Manfaat Tidur Siang

Para peneliti mengatakan tidur sebentar di siang hari bisa mengurangi kemungkinan kematian akibat serangan jantung, terutama di kalangan pria muda.

Penelitian selama enam tahun di Yunani menunjukkan mereka yang tidur selama setengah jam paling tidak tiga kali dalam seminggu, 37 persen lebih rendah terkena serangan jantung.

Para peneliti ini mengkaji berbagai faktor seperti kesehatan yang buruk, usia, dan apakah seseorang aktif secara fisik.

Para ahli mengatakan tidur siang mungkin membantu orang-orang bersantai sekaligus mengurangi tingkat stres.

Negara-negara yang warganya biasa tidur siang sejenak cenderung mempunyai resiko lebih rendah terkena serangan jantung, namun berbagai penelitian mengenai hal tersebut menunjukkan hasil yang bervariasi.

Para pakar di Yunani meneliti 23.681 pria dan wanita berusia antara 20 hingga 86 tahun. Para responden tidak pernah mengidap penyakit jantung atau penyakit berat lainnya.

Manfaat tidur siang
Jika penelitian ini didukung oleh ujicoba lain, mungkin tidur siang sebentar bisa ditetapkan sebagai salah satu metode menarik untuk mengurangi penyakit jantung

Dr Dimitros Trichopoulos dari Harvard School of Public Health

Para responden ditanya apakah mereka tidur sebentar di siang hari dan seberapa sering. Mereka juga ditanya kebiasaan makan dan kegiatan fisik sehari-hari.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang tidur sebentar mempunyai resiko 34 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak tidur siang.

Mereka yang tidur siang lebih dari setengah jam setidaknya tiga kali dalam seminggu, mempunyai resiko 37 persen lebih rendah.

Karyawan pria

Para karyawan pria yang tidur sebentar di siang hari, rata-rata memiliki resiko 64 persen lebih rendah meninggal dunia dibandingkan dengan pria-pria yang tidak bekerja, yang hanya memiliki kemungkinan 36 persen lebih rendah.

Untuk para wanita para peneliti tidak memiliki cukup data untuk melakukan perbandingan sejenis.

Para peneliti mengatakan tidur siang bisa mengurangi stres dan karena itulah dampaknya lebih terlihat di kalangan pria-pria yang bekerja.

Ketua tim peneliti, Dr Dimitros Trichopoulos dari Harvard School of Public Health, mengatakan di negara-negara di mana tingkat kematian akibat penyakit jantung rendah, tidur siang sebentar adalah sesuatu yang lumrah.

Yang perlu diperhatikan, lanjut Dr Trichopoulos adalah penelitian ini menggunakan banyak responden, terbatas pada orang-orang yang sehat, dan mereka berhati-hati dalam mengontrol kegiatan fisik.

“Apa yang bisa kami katakan adalah penelitian ini layak diteruskan,” katanya.

Ia menambahkan jika penelitian ini didukung oleh ujicoba lain, mungkin tidur siang sebentar bisa ditetapkan sebagai salah satu metode menarik untuk mengurangi penyakit jantung, karena cara ini tidak mempunyai efek samping.

Satu faktor yang tidak boleh diabaikan adalah orang-orang tidak boleh mengurangi kegiatan fisik pada hari tersebut setelah tidur siang sebentar.

June Davison, dari Yayasan Jantung Inggris mengatakan temuan menarik ini menunjukkan tidur siang mempunyai kaitan dengan berkurangnya kematian akibat masalah jantung, terutama di antara para pekerja pria.

“Tidur sebentar di siang hari membantu orang-orang bersantai dan rileks, yang sangat penting bagi kesehatan secara umum,” ujar Davison.

“Namun penting juga untuk menyeimbangkan antara istirahat dan melakukan aktivitas karena aktivitas fisik secara reguler juga mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung,” tandasnya.


Sumber : http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2007/02/070213_regularnap.shtml

23 September 2009

Tidur Itu Harus Bermimpi

BANYAK orang mengeluh lelah meski baru bangun tidur. Mereka kurang tidur karena tidak tahu cara tidur yang benar. Padahal, tidur yang kurang dan buruk kualitasnya bisa menimbulkan banyak penyakit. Dan yang belum banyak diketahui adalah tidur itu ternyata harus bermimpi. Tidur mimpi ini rupanya punya kaitan dengan kecerdasan dan kemampuan berkonsentrasi.

Bermimpi itu penting. Rugi kalau orang tidur tanpa mimpi. Demikian diungkapkan Dr. Andreas Arman Prasadja, RPSGT, ahli tidur dari RS Mitra Kemayoran, Jakarta. Ada kalanya memang kita lupa pada mimpi yang terjadi saat tidur. Namun, tak sedikit orang yang mengingat dengan jelas mimpinya. Nah, kalau Anda mengingat mimpi Anda, cobalah catat.

"Ya sebagai bahan perenungan bagi kita. Selain juga berguna untuk pengembangan diri," ujar dokter yang mendapat sertifikasi sleep technologist dari Sydney University ini.

Emosi Terpendam
Banyak seniman menghasilkan mahakarya dengan menuangkan isi mimpinya ke dalam tulisan, misalnya seperti Mary Shelley's Frankenstein. Dari mimpi pula seseorang bisa mendapatkan inspirasi untuk menjawab permasalahan yang sedang dihadapi.

Mimpi adalah perjalanan alam bawah sadar manusia ketika sedang beristirahat. Mimpi juga menjadi manifestasi atas segala emosi yang tidak bisa keluar ketika seseorang dalam kondisi sadar. Karena itu, sifat mimpi ini sangat personal.

Freud percaya bahwa mimpi adalah saluran pengaman bagi emosi-emosi terpendam yang tidak dapat diekspresikan di saat terjaga. Emosi atau perasaan-perasaan yang ditekan selama terjaga dapat dikeluarkan secara sehat lewat mimpi.

Mimpi yang oleh banyak peneliti disebut sleep mentation misalnya, berhubungan erat dengan emosi. "Ini artinya kualitas mimpi dipengaruhi oleh keadaan emosi sebelum tidur," ucap Dr. Ade, sapaannya.

Seseorang yang sedang cemas sering bermimpi buruk hingga mengganggu proses tidur dan terbangun di tengah malam. Seseorang yang sering bermimpi buruk belum tentu menderita depresi atau cemas berlebih. Bisa saja ini akibat hobinya menonton film horor.

Yang perlu diperhatikan, tekan Dr. Ade, apa yang terjadi dalam mimpi yang bersifat aneh dan tidak nyata, namun emosi yang terjadi sungguh-sungguh nyata. Contohnya, jika bermimpi bertemu kekasih, ketika bangun, hati Anda akan berbunga-bunga. Sebaliknya, jika mimpi bertemu teroris, saat bangun, jantung masih berdebar-debar.

Konsolidasi Ingatan
Dari pemeriksaan tidur diketahui bahwa mimpi berasal dari bagian otak yang disebut pons yang berada di dasar otak. Dari sana gelombang otak menyebar ke beberapa bagian otak.

Yang menarik, dari pemeriksaan dijumpai bahwa bagian otak yang diaktifkan untuk mengerjakan suatu tugas selama terjaga diaktifkan kembali saat mimpi. Ini artinya, tidur mimpi berperan dalam konsolidasi memori.

Proses konsolidasi memori ini terjadi secara selektif selama tidur. Hobson dan rekan-rekan menyimpulkan bahwa tidur REM berperan dalam konsolidasi memori atau ingatan visual dan emosional. Sementara tidur non-REM lebih pada pikiran-pikiran tanpa visualisasi.

Guna mengetahui seseorang bermimpi atau tidak, dilakukan perekaman EEG saat tidur. Ketika subjek penelitian berada di fase tidur REM dan dia dibangunkan, umumnya ia akan ingat kalau sedang bermimpi. Sementara itu, kalau seseorang dibangunkan pada tahap tidur lain, ingatannya tentang mimpi tidak begitu baik.

Tidak seperti janin yang 100 persen tidurnya berada dalam fase REM maupun bayi baru lahir yang 50 persen tidurnya ada di fase REM, orang dewasa fase REM-nya hanya 20-25 persen. Tidur di fase REM ini memang sangat penting bagi tumbuh kembang bayi dan anak. Sebab di saat tidur, akan dikeluarkan hormon pertumbuhan yang penting.

Fase REM juga penting bagi orang dewasa. Sedemikian pentingnya fase REM itu, sehingga ketika seseorang sedang kurang tidur dan kemudian tidur, otak langsung masuk ke tahap tidur R, tanpa melewati arsitektur tidur semestinya. Kondisi ini disebut SOREM atau sleep onset REM.

"Keadaan ini pula yang menjelaskan terjadinya sleep paralysis atau kelumpuhan saat tidur yang di Indonesia dikenal sebagai tindihan," papar Dr. Ade. Karena itu kecukupan jumlah tidur harus terjaga.

Bugar Saat Bangun
Tidur yang bermutu ditandai rasa segar dan bugar ketika bangun. Jika yang terjadi sebaliknya, yaitu Anda merasa loyo saat bangun di pagi hari atau mengantuk seharian meski sudah merasa cukup tidur, menjadi pertanda tidur Anda tidak bermutu.

Cara untuk menilai tidur Anda cukup dan berkualitas atau tidak adalah dengan melihat kesehatan kulit. "Orang yang tidur cukup dan berkualitas kulitnya lebih bagus. Karena proses regenerasi sel berjalan dengan baik," ujar lulusan FK Universitas Atmajaya ini.

Daya tahan tubuh akan bekerja dengan baik dan meningkat bila kita cukup tidur.
Rata-rata waktu tidur yang dibutuhkan orang dewasa sekitar 8 jam per hari. Kalau jumlah ini tidak dipenuhi, setiap kekurangan waktu tidur akan menjadi utang. Namanya utang, tentu akan menjadi beban bagi tubuh. Untuk melunasinya bisa dengan menyiasati waktu tidur.

Karena itu, menurut Dr. Ade, lumrah saja jika orang tertidur di kereta, bus, atau kendaraan lain. Itu artinya, mereka memanfaatkan waktu dengan baik untuk tidur. Dr. Ade juga sangat menyarankan orang dewasa untuk tidur siang.

"Tidur siang bagi orang dewasa itu normal. Cukup 15 menit. Itu sudah bisa mencapai satu siklus tidur, sehingga ketika bangun tubuh terasa lebih segar," katanya.(kcm)